Tanah Grogot, Dalam kegiatan sosialisasi tata rias tingkat nasional yang berlangsung di Jati Padang pasar minggu Jakarta Selatan 21 September 2011 diikuti 98 peserta dari seluruh Indonesia dari tingkat provinsi dan kabupaten. Peragaan semua pakaian adat peserta merupakan rangkaian kegiatan sosialisasi untuk memperkenalkan pakaian rias pengantin dan masing-masing daerah diberi kesempatan menampilkan seni pakaian daerahnya, dari Kalimantan Timur yaitu Samarinda dan Kabupaten Paser yang mendapatkan kebanggaan dibakukannya menjadi pakaian adat tingkat nasional. Baju POKO TENGKOLOS LENGKOR WALU adalah atau juga dikenal Pakaian Adat Aji Puteri Petung melalui seminar 6 November 2007 oleh DPC HARPI Melati Kabupaten Paser ( Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia ) yang menindaklanjuti surat rekomendasi dari Lembaga Adat Paser tentang pembuatan contoh pakaian adat paser. Dengan kegiatan sosialaisasi dijakarta terhadap tata rias pengantin yang baru dibakukan diharapkan semua seni pakaian daerah dapat dikenal diseluruh Indonesia dan dapat digunakan pada setiap event-event kebudayaan agar masyarakat mengenal ragam seni dan kebudayaan Indonesia. Pada bidang pendidikan lebih ditingkatkan ilmu pengetahuan tata rias pengantin melalui dinas instansi terkait serta balai-balai pelatihan. Sejarah atau asal usul pakaian adat paser dipengaruhi oleh masuknya suku-suku pendatang seperti Banjar, Kutai, Bugis, Jawa dan tak terkecuali bangsa asing cina, arab dan melayu, semuanya mempengaruhi dalam pembuatan pakaian adat termasuk sesudah abad ke-19 setelah adanya raja-raja Paser telah masuk Islam. Dalam setiap corak dan warna sangat berpengaruh terhadap nilai seni budaya dan makna yang disampaikan seperti mengandung keindahan, kebersamaan, kekuatan dan persatuan. Haji Abdul Hamit atau dikenal Haji Cecet adalah pembuat pakaian adat Aji Puteri Petung yang juga mengikuti kegiatan sosialisasi dijakarta. Telah dibakukannya pakaian adat paser menjadi salah satu khasanah seni budaya Indonesia. Dengan dikenalnya pakaian adapt paser ditingkat nasional menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat kaltim khususnya Kabupaten Paser, dukungan masyarakat dan dinas / instansi terkait serta pemerintah sangat diharapkan agar lebih memasyarakatnya budaya paser terutama pakaian adat daerah melalui tingkat pendidikan yang berkualitas. Ungkap Haji Cecet.
Pos-pos Terbaru
Komentar Terbaru
Kategori
gaung aman
- AMAN Kalbar: Enam (6) Peladang Tradisional Dinyatakan Bebas!Pernyataan sikap oleh Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) Aliansi Masyarakat Adat Nusantara – Kalimantan Barat (AMAN Kalbar), Dominikus Uyub, menyikapi... The post AMAN Kalbar: Enam (6) Peladang Tradisional Dinyatakan Bebas! appeared first on Gaung AMAN Online.
- Hentikan Pembangunan Kereta Gantung, Selamatkan Bumi RinjaniLalu Kesumajayadi Lombok, www.gaung.aman.or.id – Para pemuda adat se-Lombok menolak pembangunan kereta gantung di sekitar Taman Nasional Gunung Rinjani. Mereka... The post Hentikan Pembangunan Kereta Gantung, Selamatkan Bumi Rinjani appeared first on Gaung AMAN Online.
- Pelatihan Manajemen Organisasi dan Peradilan AdatSem Vani Ulimpa Kalaben, Sorong – Jaringan kerja rakyat Papua (Jerat Papua), Dewan Adat Papua dan Dewan Adat Suku... The post Pelatihan Manajemen Organisasi dan Peradilan Adat appeared first on Gaung AMAN Online.
Leave a Reply